Thursday, September 21, 2006

Tuhanku

Ya Robb
Tuhanku..

Kenapa dada ini begitu sesak
Dunia terasa sempit dihimpit langit
Pun walau matahari bersinar terang
Dan kumbang-kumbang terbang mengitari mawar

Ya Robb
Tuhanku..

Kenapa keresahan sungguh dalam
Hati penuh gejolak dan tanya
Sekalipun angin bertiup lembut menggoyang rerumputan hijau
Dan riang kicauan burung di langit jingga

Aku remuk kini
Sendiri berdiri di tepian Alam
Semua tangan telah menjauh
Terkulai aku mengharap iba-Mu

Aku mencoba mengurai Rahasia-Mu
Tapi aku tengah dikelilingi Hampa

Tuhanku, kasihani aku..
Semua beban kucoba bawa di atas satu pundak
Melelahkan sungguh perjalanan ini

Tuhanku..
Buka tabir-Mu tolong..
Aku takut..
Kesabaran kian menipis
Dan air mata tidak akan membantu lagi

Bukan emas permata yang akan kuminta
Bukan juga kehidupan dan segala cahaya-nya

Tapi cukup anugrahi RASA
Agar bisa kunikmati segala yang aku lihat
Segala yang aku sentuh
Agar aku bisa bersyukur atas apa yang aku dapat



Hangatnya mentari tatkala menyentuh kulit ini
Indahnya bunga-bunga dan kumbang yang bermain-main
Kicauan burung dan nyanyian Alam

Tuhan..
Apa yang hilang dariku?

Tolonglah Hamba-Mu
Di Haribaan keperkasaan-Mu, aku bersujud memohon..

Bad Soden, 22 Agustus 2006

RLN

NB:“Buta yang paling buruk ialah buta hati“(HR. Asysyihaab)

No comments: