Friday, October 20, 2006

Perusak Hati

Perusak Hati

Ibnu Taimiyah berkata,”Sesungguhnya di dunia terdapat surga yang siapa tidak pernah memasukinya, tidak akan memasuki surga akhirat.”
Apakah surga dunia itu?, surga dunia adalah mahabbatullah (mencintai Allah), bercengkerama dengan-Nya, merindukan pertemuan-Nya, dan berpaling dari selain-Nya.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah membagi cinta menjadi tiga, yang pertama adalah yang tertinggi, yakni cinta kepada Allah, yang kedua adalah cinta karena Allah, disini cinta kepada Allah tetap diletakkan di kedudukan tertinggi, adapun cinta kepada orangtua, anak ataupun suami/istri hanyalah dikarenakan Allah, sebuah cinta yang sangat kokoh. Cinta yang ketiga adalah cinta bersama Allah, inilah cinta yang akan merusak, baik itu kepada Hati ataupun kepada kehidupan manusia itu sendiri. Cinta bersama Allah, adalah cinta yang lemah, cinta seperti inilah yang membuat Caesar “lengser” karena cinta kepada Cleopatra. Seorang mukmin tertangguhpun apabila tidak berhati-hati dalam menjaga Hati, maka bukan tidak mungkin beliau akan terjatuh dalam jebakan syetan, awalnya hanya bersapa-sapa, kemudian dari mata mengisyaratkan signal-signal cinta, kemudian memberanikan diri mengirim salam, kemudian sms, kemudian berbicara di telephone, perlahan-lahan pertahanan dan idealismenya gugur, awalnya sang mukmin akan berusaha membenarkan diri dengan menyebut hal ini adalah untuk berbagi ilmu dan membantu sahabat, tetapi sungguh Allah maha membolak-balikkan Hati, yang sebenarnya adalah beliau sudah menyimpan perasaan kepada wanita tersebut, dan cinta ini tidak dalam “frame”pernikahan, sehingga cinta disini adalah cinta bersama Allah. Cinta ini sungguh sangat menyengsarakan diri, melelahkan dan membawa kita jauh dari Allah. Maka berhati-hatilah terhadap hati saudara sekalian, semoga Allah senantiasa melindungi kita dari godaan syetan yang terkutuk.

Mungkin saudara sekalian bertanya kini, beberapa tulisan saya selalu seputar Hati dan Cinta, seperti pemain bola yang hebat dalam “defense”, maka dia akan senantiasa memperbaiki permainannya dalam pertahanan, sedang saya sendiri merasakan, Allah senantiasa memberikan cobaan yang besar kepada saya dalam hal Hati, maka inilah yang saya bisa bagi dengan saudara sekalian, semua adalah apa yang saya lihat dan rasakan.

Adapun jenis Perusak Hati yang lain menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah adalah

Banyak Bergaul yang Tidak Bermanfaat
Firman Allah swt,”Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata:”Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku. Sesungguhnya ia telah menyesatkan aku dari al-qur’an ketika al-qur’an itu telah datang kepadaku.”(al-furqan[25]:27-29)
Demikianlah penyesalan seseorang yang memiliki pergaulan yang salah. Masih hangat dalam ingatan saya, pada saat saya memiliki pergaulan yang salah, setiap malam pergi sehingga malam hari, pulang badan rasanya sungguh sungguh lelah, ingin rasanya menolak, tetapi teman-teman senantiasa mengajak, akhirnya puncak dari semuanya, saya memilih pergi jauh dari pergaulan tersebut.
Sekalipun harganya adalah saya meninggalkan kota yang saya cintai. Sungguh harga yang sangat mahal, tetapi Alhamdulillah sepadan. Saya mencoba berpesan pada diri sendiri untuk senantiasa mencoba sahabat-sahabat yang berusaha mencoba meraih cinta Ilahi Robb. Tapi bukan berarti kita meninggalkan mentah-mentah sahabat-sahabat kita yang lain tadi, cobalah mengajak dahulu, sungguh bukan berarti kita lebih baik dari mereka, Allah lebih mengetahui Hati-hati mereka.

Banyak Angan-angan
Kita harus senantiasa berhati-hati dengan banyak angan-angan. Membuka pintu perkataan yang diawali dengan seandainya, ataupun andaikata, sungguh sangat berhaya. Awalnya ini akan menjadikan kita tidak bersyukur kepada Allah, senantiasa ingin lebih, lebih dan lebih. Berhati-hatilah, jangan sampai Allah murka dengan kita karena pikiran sempit kita, perhatikanlah saudara kita yang kurang beruntung, yang makan seadanya, yang berpakaian compang camping, yang mengucap syukur dengan uang 5.000 rupiah. Jadi sebelum kita merasa iri dengan orang lain, maka lihatlah dahulu saudara kita yang kurang beruntung dibandingkan kita, insyaAllah Hati akan lebih bersyukur.

Bergantung kepada selain Allah
Perusak Hati ini sangat berbahaya, bahkan akan diartikan syirik kepada Allah, karena dalam hati kecilnya sudah berkata untuk bergantung kepada selain yang Maha Kuat.

Firman Allah,“Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka.” (Maryam[19]:81-82)

Kenyang
Diceritakan, suatu hari Iblis menampakkan diri di hadapan Nabi Yahya bin Nabi Zakariya as, kemudian Yahya bertanya kepadanya,”Apakah engkau mendapatkan sesuatu dariku?”
Iblis menjawab,”Tidak. Selain pada suatu malam sebuah jamuan dihidangkan untukmu, lalu aku membuatmu bernafsu memakannya hingga membuatmu kenyang, lalu kau tertidur pulas.”
Dengan segera Nabi Yahya menimpali,”Demi Allah, aku tidak akan pernah kenyang selama-lamanya.”
Lalu Iblis berkata,”Adapun aku, demi Allah, tidak akan pernah menasehati Adam lagi.”

Sungguh terlalu kenyang akan membuat hati berat melakukan ketaatan dan membuatnya sibuk dengan urusan perut. Selalu jagalah Hati agar tidak terkena bahaya makanan yang memenuhi perut karena pada gilirannya materi syahwat akan menjadi kuat dan menjadi tempat berlabuhnya setan.

Banyak Tidur
Sesungguhnya banyak tidur atau katsratun naum membuat hati mati, badan terasa berat, waktu hilang secara sia-sia, menimbulkan kemalasan dan banyak lalai. Banyak tidur akan mengakibatkan jiwa menjadi buruk dan kering, berkepribadian menyimpang, serta otak membeku sulit untuk memahami ilmu, dan semangat bekerja menjadi kendur.
Maka saudara sekalian, mari kita mencoba memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, bukan berarti tidak tidur atau tidur sangat sedikit, tetapi cukup tidur dengan kualitas yang baik, bukan kuantitas yang banyak.

Pandangan yang berlebihan
Pandangan yang berlebihan-lebihan akan membuat obyek pandangannya terpatri di dalam hati, membuatnya sibuk dengannya, dan berusaha memperolehnya. Rasulullah saw menegaskan dalam Hadits,”Pandangan adalah bagian anak panah iblis yang beracun, barangsiapa menahan pandangannya, Allah akan memberikan rasa manis yang ia temukan di hatinya sampai ia berjumpa dengan-Nya.”
Tentu sebagian besar dari kita pernah mengalaminya, marilah kita coba mengurangi memandang yang menanamkan racun dalam Hati kita, semoga Allah membahagiakan Hati kita karena usaha kita (amiiin).

Ucapan yang Berlebihan
Tong kosong nyaring bunyinya, begitulah pepatah Indonesia menyebutkannya. Saya sendiri sangat menyadari, bahwa saya adalah seseorang yang sangat cerewet, kemudian tertawa yang berlebihan, dan terkadang saya merasa, karenanya lah empati saya berkurang. Mungkin karena itulah Ucapan yang berlebihan dimasukkan dalam kategori yang merusak Hati.

Saudara sekalian, semoga Allah senantiasa melindungi kita dari hal-hal yang merusak Hati, sungguh tiada daya dan kekuatan kecuali dari-Nya, sungguh kita tidak akan pernah dapat mem“beli“ surga dengan segala kebaikan yang kita perbuat, akan habis sudah bahkan dibandingkan dengan setitik nikmat yang Allah berikan. Tapi janganlah berkecil Hati, Rasulullah saw pernah mengatakan kepada para sahabatnya, bahwasan mereka adalah generasi terbaik, tetapi akan lebih baik lagi generasi selanjutnya, dan selanjutnya, salah seorang sahabat bertanya, mengapa demikian?, karena mereka mencintai Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati, bahkan tanpa melihat langsung Rasulullah saw yang mulia.

Allahu’alam bisshowab


Da, 21.10.2006

RLN

No comments: