Thursday, October 12, 2006

Hati

Hati

Rasanya sangat tepat dalam membahas tema Tombo Ati atau Obat Hati dengan meminjam istilah Aa Gym, bahwasan Hati adalah Raja. Sebagaimana seorang Raja, maka Hati menempati kedudukan yang sangat istimewa, Hati terletak di tengah dada seorang insan dan dilindungi oleh sekelilingnya. Hati merupakan pemimpin, laksana seorang Raja, Hati memiliki kekuasaan mutlak atas segala indera-indera yang menjadi prajurit-prajuritnya. Hati merupakan sumber inspirasi Akal, ilmu, kesabaran, keberanian, kemuliaan, cinta, kehendak, kerelaan, dan seluruh sifat-sifat terpuji lainnya. Diantara prajurit-prajurit Hati, maka mata menempati kedudukan paling utama, berdiri di garis depan, yang menyuguhkan kepada seorang insane segala pemandangan yang ia lihat. Karena eratnya hubungan Mata dan Hati, maka bila ada sesuatu yang bersemayam di dalam Hati, maka akan tercermin di Mata. Seperti halnya mata, lidah memiliki peranan penting, lidah adalah juru bicara Hati, dengan lidah tersampaikan seluruh isi Hati untuk didengar.

Karena itulah Allah SWT berfirman:
„Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya“.(al-Isra’[17]:36)

Di lain ayat, Allah SWT menyertakan hati dengan penglihatan:
“Dan (begitu pula) kami memalingkan hati dan penglihatan mereka.”(al-An’am[6]:36)

Demikian juga dengan telinga, ia adalah utusan hati yang menyampaikan kepadanya segala informasi yang ia dengarkan.

Secara ringkas kita dapat menyebutkan, bahwasan Hati adalah Pusat dari seluruh indera kita, semuanya dimulai dari Hati, tersampaikan melalui indera-indera kita yang lain, karena pentingnya Hati maka Rasulullah SAW bersabda,”Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Bila ia baik maka baiklah seluruh badannya, dan bila buruk, maka buruklah semuanya. Dan ia adalah Hati”.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah membagi Hati menjadi tiga jenis Hati:

1. Hati yang sehat. Adalah Hati yang tidak terhalang untuk menerima al-Haq dan mencintainya serta lebih mengutamakannya. Inilah Hati yang tanggap menerima kebenaran dan sepenuhnya tunduk dan patuh kepadanya.

2. Hati yang mati dan beku. Adalah hati yang sama sekali tidak menerima Al-Haq, apalagi mematuhinya.

3. Hati yang sakit. Adalah Hati yang bila penyakitnya dominant, akan bergabung
dengan Hati yang mati dan beku. Bila kesehatannya lebih unggul, akan bergabung
dengan Hati yang sehat.

Tidaklah aneh apabila Aa Gym senantiasa mengingatkan untuk membersihkan Hati, karena Hati yang bersih dan sehat dapat dengan mudah menerima sinar cahaya kebenaran al-Haq langsung dari Robb. Inilah Hati yang senantiasa didamba-dambakan orang-orang yang beriman, Hati yang senantiasa tenang baik dalam situasi tersulit apapun.

Bahkan Allah SWT berfirman:
„Hai Jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya.“(Al-Fajr[89]:27-28)

Dengan segala kondisi sekarang, rasanya sangat sulit menemukan ketenangan dan kedamaian, masalah dengan kuliah, masalah dengan finansial, masalah dengan kehidupan, ataupun mungkin masalah dengan cinta. Khusus mengenai Cinta, saya sangat berhati-hati dalam menguraikannya, mungkin beberapa orang menganggap ini hal yang sepele, tetapi pernahkah saudara sekalian melihat tatkala seseorang jatuh cinta, jiwanya dibakar api asmara, pikiran-pikiran terbang kepada wanita ataupun pria yang dicintainya, rasa-rasanya hampir semua tidak dipedulikan asalkan bisa membahagiakan yang dicintainya. Karena cintalah Caesar menyerahkan kerajaannya, karena cintalah Qays menjadi gila lantaran Leyla, juga karena cinta sahabat-sahabat Rasulullah SAW berdiri teguh di medan peperangan menghadapi kaum yang lebih besar bilangannya dan terkenal kuat, dengan mengatasnamakan cinta terhadap Allah dan Rasulullah mereka sabar dalam segala cobaan. Ini semua berhubungan dengan Hati, apakah Hati kita sehat dan tertumpu kepada Allah, ataupun Hati kita sedang sakit sehingga cinta terhadap manusia diutamakan dibandingkan cinta kepada Robb.

Hati menentukan Akhlak yang kita miliki, jikalau Hati bersih dan senantiasa penuh kebaikan, maka terpancarlah melalui kata-kata yang terucap melalui lidah, kata-kata yang indah dan penuh makna. Dengan Hati yang bersih, maka terasa lebih empati terhadap orang-orang maupun kejadian di sekitar kita. Pernahkan saudara sekalian melewati jalan-jalan utama ibukota dengan mengendarai Mobil, di pinggir trotoar berdirilah ade-ade kecil dengan pakaian lusuh dan menyanyikan lagu seadanya untuk mendapatkan beberapa rupiah sekedar untuk makan hari ini, kemudian mungkin malam harinya dia akan tertidur dengan perut lapar. Hati yang sehat akan segera menangkap singnal ini dan segera memberikan uang ala kadarnya, tetapi Hati yang telah kotor akan berbeda sikap, dia akan menyuruh ade-ade itu pergi, bahkan bila perlu dengan cara yang kasar dan menyakitkan Hati, padahal do’a-do’a mereka mungkinlah yang langsung dikabulkan oleh Allah.

Hati menentukan juga bagaimana pemikiran kita, apabila Hati penuh cahaya, maka pikiran-pikiran positiflah yang muncul, dan terpancar sinar kedamaian melalui mata dan wajah kita, dan dengan pikiran positif, maka hidup akan terasa lebih mudah dan enak. Tetapi jikalau Hati kotor, pikiran-pikiran buruk yang muncul, apakah orang ini orang baik ya??, Ngapain dia pura-pura baik sama saya??, Kenapa dia mengatakan hal ini, Kenapa Mengapa, semua pertanyaan-pertanyaan bermunculan, padahal belum tentu itu adalah yang benar, tetapi semua pikiran-pikiran negatif sudah mengusainya, alhasil Hidup menjadi semakin susah.
Saya, dengan tulisan ini, ingin kembali mengingatkan diri sendiri, betapa pentingnya posisi Hati, betapa pentingnya senantiasa membersihkan Hati. Sehingga bermunculan pikiran-pikiran positif, sehingga hidup semakin mudah, dan perlahan-lahan akan datanglah ketenangan Jiwa. Jiwa yang Allah undang masuk kedalam Surga-Nya dengan Ridho dari-Nya, apalah yang kita cari selain ridho Allah??
Mari bersama-sama senantiasa menjaga kebersihan Hati, senantiasa introspeksi diri, tergolong manakah Hati-hati kita ini??
Mungkin krisis Multi Dimensional yang dimiliki bangsa kita, bisalah kita mulai dari diri kita masing-masing dengan menghidupkan Hati-hati kita masing-masing..InsyaAllah.

DA, 12.10.2006
RLN

No comments: