Wednesday, August 05, 2009

Kamu bersama Siapa yang kamu cintai

Fitrah setiap jiwa adalah perasaan cinta. Ketulusan cinta selalu menuntut adanya pengorbanan.


Jikalau ada seorang pecinta tertinggi, tentulah itu seseorang yang mencintai Robb dan Rasulullah diatas segalanya.
Jikalau ada Cinta yang tertinggi, itulah cinta kepada Sang Khalik dan Nabiyullah Muhammad saw. diatas cinta yang lainnya.

Anas ra. Meriwayatkan bahwa seorang Arab Badui bertanya kepada Nabi saw.,"Kapankah hari kiamat datang?"
Kemudian Nabi bertanya kembali, "Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya?" Orang itu menjawab,"Cinta Allah dan Rasul-Nya," Rasulullah saw. Bersabda "Kamu bersama siapa yang kamu cintai."

Pelajaran penting pertama dapat bersama kita tarik, ketika seorang tersebut bertanya tentang datangnya hari Kiamat, maka Rasulullah bertanya kembali apa yang telah dia persiapkan, Rasulullah bukan menjawab bahwa beliau tidak mengetahui dan memang pula rahasia hari kiamat adalah milik Allah semata. Seakan Rasulullah ingin mengajarkan bahwa lebih penting untuk mempersiapkan diri dengan amalan sholeh dibandingkan mencari tahu akan kapan datangnya hari itu.

Maka pelajaran kedua merupakan berita bahagia untuk semua kaum mukminin dan muslimin. Rasulullah memberi harapan besar dengan bersabda, Kamu bersama siapa yang kamu cintai. Harapan inilah, patut dijadikan motivasi untuk senantiasa memupuk cinta kepada Allah dan Rasul-Nya diatas segalanya. Bersandar pada sabda Rasulullah inilah, senantiasa kita haluskan budi perkerti, haluskan jiwa, berusaha mendekatkan diri untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya, inilah sebuah cinta yang tak pernah tertolak. Sebagian manusia mencintai manusia lain, terkadang cintanya diterima, terkadang cintanya bertepuk sebelah tangan, tetapi siapa mendekati Khalik, maka Khalik menyambut dengan cinta kepada Hamba. Kemudian apalah arti dunia beserta isinya, jika Allah sudah menghadiahkan cinta kepada seorang Hamba.

Ketika malam telah tiba, mobil-mobil berhenti berlalu lalang, setiap jiwa kembali beristirahat, kita hanya berteman gelapnya malam dan indahnya bulan, cobalah menenangkan hati dan pikiran dari segala keletihan, berdialog kepada hati, untuk siapa cinta sesungguhnya kita persembahkan? Dan apa pengorbanan yang telah kita persembahkan untuk cinta tersebut.

Dan sejenak biarkan malam menjadi saksi, akan tetesan air mata mu..

No comments: